Tuesday, November 12, 2013

Kakak Kelas Itu Selalu Jahat?

Segerombolan pemuda tanggung berjumlah sekitar enam sampai tujuh orang tengah duduk asyik dipojokan halaman samping sevel. waktu itu sekitar pukul 11: 00 malam. asap rokok terlihat mengepul diatas rambut- rambut mereka. Sesekali mereka menenggak bir botol merk 'Bintang', sambil ngobrolin obrolan pemuda- pemuda tanggung diusianya, tau kan? ya apalagi kalau bukan masalah cewek, motor dan tongkrongan mereka sehari- hari.

Akan tetapi, ada hal unik dari pembicaraan mereka yang mungkin agak menarik untuk sedikit banyak dikuping. Sebenarnya bukan sesuatu yang baru, akan tetapi sesuatu yang mungkin karena saking lamanya dan terjadi berulang- ulang jadi semakin menarik untuk selalu dibahas. Ya ini adalah teori 'anggur', buka anggur buah ya, akan tetapi anggur fermentasi, alias anggur minuman. semakin lama 'anggur' itu disimpan, maka konon rasanya akan semakin dahsyat.

"Dimana- mana kakak kelas itu pasti jahat yaa..."
"Iya tuh, bangkee banget mereka. Sok banget deh mentang- mentang kakak kelas..."

Kurang lebih itu perkataan yang terlontar bersamaan dengan kebulan asap yang keluar dari mulut mereka. Bibir mereka terlihat mulai menghitam akibat terbakar oleh panasnya batang rokok yang setiap hari mereka hisap.

Senioritas, sebuah hukum alam yang mungkin tidak akan pernah dapat dielakan lagi. Yang lebih lama, yang lebih tua pada umumnya memiliki posisi yang lebih strategis. betul nggak? ada yang bilang itu salah? berarti dia nggak pernah ikut yang namanya Masa Orientasi Siswa (MOS), atau OSPEK.

Dan senior itu sebagian besar pasti diidentikan dengan sosok yang sok merintah, sok bijak dan sok - sok yang lainnya, atau bisa disimpulkan dengan kata yang lebih sederhana yaitu 'kakak Kelas Itu Jahat". ya, kata sederhana itu sedikit banyak merupakan modifikasi dari perkataan yang terlontar dari bibir hitam pemuda- pemuda tanggung yang sedang ngobrolin kakak kelasnya itu. 

Thursday, November 7, 2013

Kucing - Kucing 'Tante'

Sevel veteran sekitar pukul 3 pagi. 4 laki- laki setengah baya, ya mungkin umurnya rata- rata 30an, menggandeng seorang wanita yang dari jauh nampak menarik untuk diperhatikan.
Dengan sepatu hak tinggi dan baju yang agak sedikit terbuka, membuat mata berlomba- lomba untuk meliriknya, terlebih diiringi oleh 4 orang laki- laki, semakin membuat kesan... yaaa begitulah.

Suara tawa sang wanita itu dari jauh sudah terdengar nyaring, dan terdengar seperti orang yang terpengaruh alkohol.Mungkin alkohol dari tempat sebelah. Disamping sevel terdapat semacam tempat karaoke yang live music, mungkin dia tadi datang dari situ.

Setelah semakin dekat, ternyata banyak mata yang tertipu.

"Itu panggilannya 'tante serpong', soalnya rumahnya di Serpong sana.. Suaminya katanya lagi diluar negeri" ucap security sevel yang mencoba menjelaskan jati diri wanita yang tengah dikelilingi 4 lelaki itu.

Oh, ternyata dia tante- tante kesepian. Suaminya apa kabar ya?

Huhh, dasar tante, semua orang dipanggil dengan sebutan sayang. Termasuk gue, yang kebetulan berada tidak jauh dari tempatnya duduknya.

Bahkan tadi sempat- sempatnya dia ngegodain kasir sevel.
"sayang sevel ini tutupnya jam berapa? "
"kita 24 jam kok"
"oh, twenty four hours yaa.. Nggak ngantuk emang?"
"Hehehe"
"ihhh kok ketawa sih, daripada begadang beginian mending kamu temenin aku aja say..."

Kasir dan karyawan lainnya hanya bengong dan terlihat seperti menahan ketawa, mungkin mereka berfikir ini nenek- nenek ganjen banget!!!!

Waktu pun terus berjalan, tante dan rombongan sedang ketawa- ketiwi sambil sesekali menenggak bir bintang. Terlihat kucing 3 serangkai sedang mondar- mandir, loh kok tiga serangkai? Iya, jumlahnya ada 3 ekor.

"eh sayy, tangkepin satu dong kucingnya, lucu banget tau kaya macan"
"ini itu kucing liar," jawab salah satu laki - laki dalam rombongannya.

Rupanya hasrat si tante akan kucing sangatlah tinggi, selain maaf kucing garong, ternyata kucing beneran juga membuatnya merengek- rengek. Spontan dia melirik ke arahku, gue yang memang sendirian pun jadi grogi, ku coba lihat kanan dan kiri memang tak ada orang lain, iya dia pasti sedang memandang gue.

"sayaaang, tangkepin dong kucing itu.. Aku kasih 100ribu deh kalo bisa nangkep"

Si tante itu merengek dan bola matanya tepat menuju kearahku. Gue menunjuk hidungku sendiri, berusaha meyakinkan kalau panggilan sayang tadi memang ditujukan kepada gue, tante pun mengangguk mengisyaratkan kalau memang benar gue yang dituju.

Susah memang menangkap kucing liar itu, gue yang sebenarnya setengah hati buat nurutin kemauan tante pun berlagak mencoba menangkap kucing itu, namun selalu gagal.

Hahhh adzan subuh sayup- sayup terdengar, sekarang bukan hanya gue yang berusaha nangkep kucing itu, karyawan sevel pun turut mencoba peruntungan, lumayan 100 ribu. Gue sedari tadi hanya berpura- pura menangkap saja, kalau kucing mendekat ya gue coba untuk menangkapnya.

Tak lama berselang, kucing 100 ribu  pun tertangkap. Meskipun harus mengorbankan tangan karyawan sevel yang tadi menangkapnya akibat kena cakar.

Si tante pun sangat senang, dan menyodorkan selembar uang 100 ribuan kepada karyawan sevel itu. Selamat ya tante, setelah puas bermain - main dengan para lelaki kucing garonh, kini tante juga bisa bermain dengan kucing beneran.

Thursday, October 31, 2013

Lulus Skripsi

Suatu tanggal dibulan Agustus,

"Gimana kelas hari pertamanya?"

"Haha masak gue tadi salah nyebut deh.."

"Nyebut apaan?"

"Iya tadi gue manggil pak dosen dengan sebutan 'pak guru' hahaha".

"Ah dasar lo mahasiswa baru,norak banget deh lo".

Tiga bulan kemudian,

"Bete nih tugas numpuk banget, dosen ini nyuruh bikin makalah tentang ini,dosen itu nyuruh

bikin makalah tentang itu, pusing kepala gue".

"Ya namanya juga kuliah, tapi nggak perlu lebay juga kaliii.."

"Lebay apaan emang?"

"Lah tadi status facebook lo, gitu aja udah update status. Alay nih..."

"Hahaha ya biar semua dunia tahu kalau tugas kuliah itu memang rempong"

Empat tahun kemudian,

"gimana skripsi lo?"

"ahh taiks, lo nggak ada pertanyaan lain apa?"

" ya masak gue nanya udah kerja dimana, kan lulus aja belum haha"

"sialan, tau nih ribet banget. Padahal tinggal selangkah lagi lho gue jadi sarjana..."

"Ya yang sabar, dikerjain aja pelan- pelan. Ntar juga bakalan selesai"

"Lama- lama gue beli 'toga' juga nih di Pasar loak huhu"

Tambahan waktu 'Setahun kemudian',

"Lagi ngapain lo? Nongkrongin mahasiswa baru yaa.."

"Sialann, gue lagi melihat senyum-senyum mahasiswa baru itu."

"Kenapa emang? Lo mau nyari yang senyumnya paling manis yaa..."

"Bukaaaannn, lihat tuh senyum mereka yang penuh kebahagiaan. Belum ngrasain pusingnya

ngerjain skripsi.."

"Haha makanya kerjain skripsiii,jangan ditinggal- tinggal muluuu... Nggak kelar- kelar kan

jadinya.."

"Yaudah siii, daripada lo udah lulus duluan tapi belum dapet kerjaan... Cuihhhh"

"Maklum brother, sarjana muda ala iwan fals ini haha".

Saturday, July 13, 2013

Malam Minggu Molen

Ini adalah judul spontan yang muncul saat terjadi obrolan absurd gue dengan seorang teman lama. Berawal dari sebuah obrolan tentang banjir dan skripsi, akhirnya gue dengan instan mengatakan kalau judul skripsi gue adalah “malem minggu molen”. Lagi- lagi dengan spontan semua tertawa terbahak- bahak.

Kenapa coba harus “malem minggu molen”? Apakah itu adalah plesetan dari sebuah film komedi karya Radityadika yang berjudul  “malem minggu miko” ? jawabannya tentu tidak.

“Malem minggu molen” adalah dua variabel yang ternyata saling mengisi dan bersimbiosis mutualisme. Analisanya itu begini, kita bahas satu per satu, variabel yang pertama adalah malem minggu, malem minggu boleh jadi bagi sebagian orang adalah malam yang indah dan “mak nyuss”, muda mudi memanfaatkan malam minggu untuk nonton bioskop atau makan malam sama pacar, mungkin bagi orang- orang seperti mereka ini malam minggu akan menjadi malam yang mengesankan.

Akan tetapi bagaimana yang terjadi terhadap sebagian kaum yang lain, apalagi kalau bukan kaum jomblo dan Long Distance Relationship (LDR). Kaum yang ini pada umunya berharap ketika malam minggu hujan akan turun dengan membabi buta ketika menjelang maghrib hingga tengah malem. Mungkin mereka akan merasa sebagai kaum yang paling dirugikan dengan adanya malam minggu ini.

#Hening Sejenak#

Tapi tunggu dulu, mungkin ada sedikit ralat. Tiba- tiba gue berfikir kalau ternyata nggak ada satu pun kaum yang diuntungkan dengan adanya malam minggu ini. Lah katanya tadi muda- mudi yang pacaran itu menganggap malam minggu adalah malam yang indah? Ah ternyata itu nggak juga kok. Bagaimana bisa disebut indah kalau ternyata jalanan dimalam minggu itu macet banget (khusus wilayah Jakarta dan sekitarnya), terus duit yang dikeluarin buat nonton bioskop dan makan malam bagaimana? Bisa- bisa itu adalah duit dari hasil menghemat uang jajan selama seminggu penuh, udah gitu capeknya juga akibat bermacet- macet ria. Ya mungkin saja imbalan dari semua itu adalah rasa seneng, tapi kan rasa seneng itu bisa dicari dengan cara lain yang lebih mudah dan hemat, tanpa harus bermacet – macet ria dan buang banyak duit.

Oke gue akhirnya menyimpulkan kalau ternyata variabel yang pertama alias malem minggu itu memilik makna “nggak enak buat siapa saja”. Entah itu yang pacaran, yang jomblo dan yang LDR , semua dirugikan!! Setuju??

Sekarang ke variabel kedua alias “Molen”. Gue adalah salah satu penggila molen, setiap mampir ke tukang gorengan gue pasti pesennya hanya molen saja, selain berisi pisang yang manis, ternyata molen itu memiliki kulit luar yang renyah dan gurih. Selain itu molen juga merupakan bagian dari gorengan yang gizinya paling komplit, selain mengandung pisang sebagai bagian dari buah- buahan (sehat kan pastinya), didalam molen juga ada karbohidrat yang berasal dari tepung terigu untuk bahan kulit molen, ditambah lagi dengan harganya yang murah meriah cukup 500 rupiah saja,  itulah yang membuat saya semakin terkesima dengan makhluk yang namanya molen ini.

Ada yang nggak suka sama molen? Gue yakin semua pasti gemar makan molen, mungkin beli-nya yang nggak suka.

#Nah sekarang bagaimana gue bisa mengambil sebuah analisa kesimpulan kalau ternyata antara malem minggu dan molen itu saling menguntungkan?

Mari kita lihat kembali variabel pertama, disitu dijelaskan dan disimpulkan bahwasanya malem minggu adalah sebuah hal yang ternyata sangat tidak disukai, karena terbukti merugikan semua pihak (kecuali pihak yang ditraktir). Akan tetapi meskipun merugikan dan menyengsarakan tidak seorang pun pisa request untuk hidup tanpa malem minggu, kita nggak bisa minta ke Tuhan buat ngilangin malem minggu. Oleh karena ituah dibutuhkan sebuah pasangan yang tepat untuk mengisi malem – malem minggu manusia agar bisa tercapai kesenangan yang sejati.

Molen kemudian hadir sebagai pasangan tersebut, molen menjadi solusi untuk menjadi sebuah terobosan agar malam minggu- malam minggu manusia tidaklah merugikan, akan tetapi bisa lebih menyenangkan.  

Prakteknya begini:

#Jomblo
Bagi jomblo- jomblo sejati malam minggu akan menjadi indah dengan ditemani molen yang hangat sembari nonton TV. Manisnya rasa pisang akan menjadikan suasana hati menjadi ikut manis.

#LDR
Long Distance Relationship (LDR) atau hubungan jarak jauh yang biasanya intens dengan telpon- telponan atau whatsappan atau BBm-an atau Line-an atau wechat-an atau kakau-an. Banyak banget ya atau nya, namanya juga LDR, ketemu muka nggak, akhirnya social media jadi pelampiasan. Tapi jangan sering- sering juga, nanti cepat bosan.

#Pacaran
Kalau ada molen ngapain harus ke restaurant mahal? Kalau ada molen ngapain harus ke bioskop? Kan makan molen udah bisa bikin kenyang, kan molen bentuknya unik sekali, coba aja lihatin sekat- sekatnya nyenengin banget lho.. hehe. Cukup saja pacarannya dirumah sambil ditemani molen sembari nonton televisi lebih “mak nyusss” kan?

Gimana? Benar kan apa kata gue kalau ternyata malem minggu yang dipadukan dengan molen akan menghasilkan sebuah paduan yang cetar membahana. Merupakan simbiosis mutualisme yang tidak akan membuat siapapun rugi. Selamat mencoba, semoga sukses sahabat molen...



Wednesday, July 10, 2013

Yang Dilakukan Mahasiswa (TEJO) Ketika Menjelang Bedug Maghrib

Dugg.. dugg.. duggg... (bedug maghrib)

Santap ayam bakar, santap es sirup, santap buah- buahan, semua disantap!!!
Hal itu tidak terjadi pada Tejo, mahasiswa rantau yang tinggal ditempat kos.

Mahasiswa dan kos- kosan adalah dua variabel yang saling bersinggungan, yang mana menunjukan sebuah arti serba keterbatasan. Mahasiswa yang menjadi anak kos selalu diidentikan dengan hidup sendiri (mandiri), nggak ada orang tua yang ngurusin, nggak punya ini dan itu dan lain sebagainya. Begitu juga dengan Tejo, pemuda asal pulau nan jauh disana yang sedang merantau untuk menuntut ilmu di Ibu kota indonesia ini.

Sebagian orang ketika mendengar bedug maghrib maka langsung menyantap makanan yang tersedia diatas meja untuk berbuka puasa. Namun berbeda dengan Tejo yang berprofesi sebagai anak kos tersebut, jangankan berharap meja yang penuh dengan makanan dan es buah yang segar, meja aja Tejo nggak punya.

Nah, karena itulah, akhirnya dia ketika menjelang bedug maghrib menciptakan sebuah kebiasaan- kebiasaan yang berbeda dengan orang pada umumnya. Apakah itu?

·        Ngabuburit Ala Tejo
Sehabis ashar dihabiskan Tejo untuk menonton tv. Iya, itulah ngabuburit ala Tejo. Berbeda dengan orang lain, kalau orang lain ngabuburitnya dengan jalan- jalan naik motor menikmati indahnya sore hari, tejo cukup nonton TV.

Tejo punya alasan sendiri kenapa dia ngabuburitnya hanya dengan menonton tv saja. Apa itu alasannya? Menghemat BBM, seiring dengan naiknya harga BBM namun uang kiriman tidak ikut naik maka dia harus menghemat pengguanaan BBM, jangan sampai tekor diakhir bulan.
Jadi cukup dengan melototin tv buat tejo adalah ngabuburit yang indah.

·         Saut ta’jil* pinggir jalan
Menjelang maghrib, maka tejo pun segera bersiap- siap, siap- siap apa? ya siap- siap nyari makanan buat buka puasa dong. Celana jins warna biru dan kaos warna kuning agaknya membuat Tejo semakin kece.

Motor distarter, helm dipasang ke kepala dan langsung tancap gas. Jalanan Jakarta yang macet memaksanya harus memacu motornya pelan- pelan saja. Dengan pelan- pelan saja sebenarnya adalah sebuah keuntungan tersendiri buat tejo, kenapa? Dengan beditu dia akan bisa lebih fokus lagi dalam memperhatikan samping- samping jalanan.

Buat apa tejo harus memperhatikan samping jalanan? Soalnya biasanya ketika menjelang berbuka puasa dipinggir- pinggir jalan sering ada yang bagi- bagi ta’jil. Biasanya mereka berdiri disamping jalan dengan mengulurkan sebotol aqua gelas dengan maksud agar pengendara motor mengambil ta’jil tersebut.

Haapppp...

Tejo pun dengan sukses meraih satu buah aqua gelas yang diatasnya terdapat 3 butir korma yang dimasukan ke plastik dan distaples dengan aqua gelasnya

“Lumayaannn...” Tejo bersyukur dalam hati.

·         Mendarat ke Masjid
Perjalanan tejo pun berlanjut, meskipun sudah mendapatkan ta’jil berupa satu aqua gelas dan 3 butir korma, ternyata tak menyurutkan niat tejo untuk tetap mencari makanan buat berbuka.
Bukan restaurant cepat saji atau masakan padang yang dituju. Akan tetapi sebuah masjid yang bernama “Al- Ikhlas”, ngapain tejo kesitu? Ya nyari buka puasa gratislah, masak mau belanja pakaian. Nama masjidnya aja udah “Al- Ikhlas” pasti ikhlas membagikan makanan- makanan buat orang- orang seperti tejo ini.

Dengan berbuka dimasjid, tejo bisa menghemat koceknya dan mendapat pahala karena sumbangan- sumbangan makanan yang dibagikan masjid ada yang mengkonsumsi. Kalau nggak ada orang- orang seperti tejo kan nanti mubadzir itu sumbangan- sumbangan makanan.

Oke sekian, kisah tejo seorang mahasiswa yang mencari jati dirinya ketika mendengar bedug maghrib di bulan puasa.

Selamat menjalankan ibadah puasa...


*Ta’jil itu makanan kecil yang biasanya dikonsumsi sebelum berbuka puasa.

Saturday, July 6, 2013

Dosen Garing

“Gimana bray skripsimu?”
“Tau nih, Suram bin muram durja. cret”
“Loh kenapa?”
“Dosennya kacrut, cret. Nyusahin banget”

Dosen!!! Apa yang ada difikiran lo ketika mendengar istilah “dosen”?

#Dosen itu pasti killer#
#Dosen itu menurutku orang yang pinter banget, soalnya dia udah S2, bahkan S3#
#Dosen ya yang ngajar dikampus itu, kalau yang ngajar di Sekolahan namanya guru#

Trus apa lagi nih dosen menurut kalian?

Dosen itu memang pasti pinter, yang diajarin aja namanya mahasiswa, namanya juga mahasiswa, berarti kan bukan sembarangan, ingat ada kata “MAHA”, camkan itu!! Dosen itu keren kalau ngajar, soalnya nggak perlu ngajarin tentang BUDI lagi, jadi nggak perlu mengulang- ngulang kata kalau INI adalah IBU BUDI.

Akan tetapi dibalik semua itu, ternyata karena berasa pinter ada beberapa dosen yang agaknya kurang disukai oleh mahasiswa. Dosen macam apa itu?

#kalau dosen datangnya selalu telat, tapi sekalinya kita telat, nggak boleh masuk, itu namanya dosen apa?
#kalau dosen jualan bukunya sendiri dikelas sambil bilang “yang beli buku ini saya catat namanya dan pasti dapet A”. Itu namanya dosen apa?
#kalau dosen ngasih tugasnya tiap pertemuan, udah gitu pake bahasa inggris semua, dan inggrisnya itu inggris yang “ilmiah” banget. Itu namanya dosen apa?
#kalau dosen ngajarnya santai banget, lenggang kangkung deh. Tapi giliran ujian nilainya dipukul rata dapet C semua, itu namanya dosen apa?
#Kalau dosen dimintai buat bimbingan skripsi, trus sok sibuk. Itu namanya dosen apa?
#kalau dosen yang ngebimbing skripsi nyuruh kita nunggu seminggu karena mau dibaca dulu revisian kita, tapi ternyata hingga seminggu kemudian revisian itu belum dibaca, bahkan dia lupa yang mana. Itu namanya dosen apa?

Ya itulah DOSEN GARING.

Modus

Diseberang pulau nan jauh disana, seorang pria sedang menelpon gebetan-nya.

“Kamu lagi apa?”
“Lagi ngerjain tugas ini.”
“Mau dibantuin nggak?”
“Kamu lagi modus yaa?”

Sadar nggak sadar istilahmodus itu sudah menjamur dan membabi buta dikehidupan kita, khususnya sih dikalangan anak- anak muda. ketemu temen lawan jenis dijalan abis itu ngobrol- ngobrol dibilang modus. Seorang cowok pengen bantuin ngerjain tugas makalah temennya yang cewek dibilang modus. Ngajak ngobrol dosen dibilang modus. Minjemin pulpen adik kelas dibilang modus. Terus apa yang nggak modus? 

Baca qur’an aja sekarang dibilang modus. Iya nggak sih?

Apa- apa kok dibilang modus. Sebenarnya apa sih modus itu? Menurut kamussiang.com pengertian modus itu adalah “KETIKA LO AKAN MELAKUKAN SEBUAH PEKERJAAN TERTENTU AKAN TETAPI MEMILIKI NIAT LAIN”. Contohnya mau bantuin orang tua beli minyak goreng diwarung, eh ternyata berharap nanti bisa nguntit uang kembaliannya, itu namanya modus. Atau kalau nggak gitu sok- sok an ngajarin adik kelas tentang matematika, ternyata sebenarnya pengen minta nomer hp nya, itu modus banget.

Selain pengertian itu, ada pengertian lain nih dari modus, apa itu? banyak yang mengartikan modus sebagai kependekan dari “MODAL DUSTA”. Jadi ya gitu deh, istilah sastranya punya udang dibalik batu ketika mau ngapa- ngapain.

Jadi kalian pernah merasa me-modusin orang atau sring di-modusin orang?


Friday, July 5, 2013

Cara Mudah Cepat Kaya

Kata orang menjadi kaya itu mudah kok..
Kata orang nggak perlu tua untuk menjadi kaya..
Kata orang juga kaya itu nggak perlu rekoso..
Kalau katamu gimanaa?

Hemmmm...

Kalau kata gue, menjadi kaya itu ya harus miskin dulu. Ngapain menjadi kaya kalau sudah kaya!! Iya kan??? *becandaan doang.

Sekarang gue pengen share nih tips biar cepat kaya. Pada penasaran kan?? Meskipun gue belum kaya (secara material), tapi gue punya teori- teori yang mungkin bisa membuat anda cepat kaya.

Bagaimana caranya?

Caranya mudah dan gampang... JADILAH PENGEMIS DI JAKARTA.

Enak aja, ngapain gue ngemis? *mungkin pertanyaan itu yang muncul. Tapi jangan salah lho pengemis di jakarta itu sebagian besar hanyalah kedok (bukan KODOK), sebagian besar mereka dikampung tergolong sebagai orang yang berada. Cek aja di google kalau nggak percaya.

Tapi perlu kalian- kalian ketahui ternyata menjadi pengemis itu sama halnya seperti menjadi pengusaha, penuh trik dan strategi, sekali salah melangkah maka akan tidak tercapai keinginan.
Setelah gue pelajari dengan penuh renungan akhirnya gue tahu kebiasaan pengemis- pengemis di Jakarta.
Apa sajakah itu?

Ø  Posisi menentukan prestasi

Ini adalah quote yang sudah mendarah daging buat mahasiswa, terutama yang sedang menjalani ujian.
Posisi, ada apa dengan posisi?

Coba kalian perhatikan pengemis- pengemis dijakarta mangkalnya dimana? Di halte- halte, di jembatan penyeberangan, dipintu- pintu masuk tempat umum seperti kampus dan lain sebagainya (pokoknya ditempat keramaian). Nggak ada pengemis di gang sepi (nanti malah diperkosa orang).

Nah itu adalah jurus ampuh para pengemis untuk menggaet para donatur. Mereka sudah memperkirakan dimana banyak orang lewat.

Ø  Tampil maksimal

Penampilan adalah modal utama, mau kencan pertama pasti bingung mau pake baju apa, mau interview kerja juga pasti bingung menyiapkan diri, begitu juga para pengemis di Jakarta.

Mereka tampil maksimal ketik mengemis, nggak ada yang tampil setengah- setengah. Bahkan mereka terkadang dengan sengaja membuat luka buatan demi memaksimalkan penampilan mereka.

So bolehh la di cobaa...

Ø  Save money

Menyimpan uang itu penting..

“Hemat pangkal kaya”

Begitu kata pepatah.

Lalu ada yang tau nggak cara pengemis buat save money?
Coba kalian perhatikan kaleng atau apapun itu yan dipake pengemis untuk meminta- minta. Meskipun mereka sudah mangkal ditempat itu hingga sore hari dan setiap orang ngasih duit, isi kaleng mereka nggak bakalan pernah terlihat penuh. Loh kenapa?

Karena setiap ada yang memberi uang mereka buru- buru menyimpannya didalam baju, jadi kalengnya tetep terlihat kosong.

Tujuan mereka apa?

Tentu tujuannya adalah untuk menarik simpati orang yang lewat, pasti akan merasa kasihan dan mengira belum dapat uang, padahal mah dikantong bajunya udah ada miliaran rupiah. Hehe.

Oke sekian ngemeng- ngemeng dari gue, *don’t try this at home.


Thursday, July 4, 2013

Kenapa Harus Angka Tujuh (7)?

Beberapa kali gue mendapat pertanyaan dari temen- temen tentang kegemaran gue pake angka 7 (tujuh).
Kenapa harus angka tujuh?

Hemmm....

Apakah kalian ingat kalau lagi ber- dzikir, seringnya bertasbih, bertahmid dan lain sebagainya berapa kali? *Gue nggak nanya orang yang nggak pernah dzikir.

Pasti jawabannya tujuh kali.

Kalian pas ngaji pernah dikasih tau mengenai lapisan langit nggak? *Gue nggak nanya sama orang yang nggak pernah ngaji.

Pasti jawabannya langit itu ada tujuh lapis.

Terus pas ngaji juga kalian pernah diajarin mengenai jumlah tingkatan- tingkatan surga nggak? *Yang nggak pernah ngaji segera ennyah dari blog ini.

Pasti ustadz lo bilang kalau surga itu ada tujuh tingkatan.

Istimewa banget kan ya angka tujuh itu? Beda sama angka tiga belas (13), katanya angka tiga belas itu angka sial *tapi itu kan cuma katanya. Lagian sampai hari ini juga belum jelas tuh siapa yang mengatakan dan mendapat referensi dari mana.

Nah, terlepas dari keistimewaan- keistimewaan yang dimiliki angka tujuh, ternyata gue juga memiliki pengalaman- pengelaman tersendiri mengenai angka tujuh ini.

Pengalaman apa maksudnya? *tentu bukan pengalaman kerja.

Gue pertama jatuh cinta dengan angka tujuh itu sewaktu pertama kali melihat akte kelahiran gue, *kok bisa jatuh cinta ? emang disitu lagi ada poto cewek seksi yang lagi berpose mengangkat angka tujuh kayak yang di pertandingan tinju?

Tentu tidak.

Ternyata di akte kelahiran tersebut tertera kalau gue terlahir di tanggal dan bulan tujuh *tapi  tahunnya nggak 2007, gue nggak semuda itu kali mennn...

Akhirnya gue nyeletuk ke emak gue “emakk, ini tanggal dan bulan kelahiranku dimanipulasi yaa kok sama angkanya..”

“ya tidak tho, wong itu pak lurah yang bikin”

Iya gue terlahir ditanggal tujuh bulan tujuh dan dihari sabtu *gue mengartikan sabtu sebagai ‘sab’atun’, itu bahasa arab yang artinya tujuh, tapi gue nggak tau sih itu bener apa nggak.

Kisah klasik gue dengan angka tujuh tidak hanya cukup sampai disitu, entah kenapa sejak kelas satu SD sampai lulus absen gue dikelas selalu bernomor tujuh, pas SMP sih udah nggak.

Nah, pas dipesantren entah kebetulan atau gimana, sewaktu gue daftar masuk pesantren, petugasnya ngasih gue kamar yang bernomor tujuh. Sebuah kebetulan yang sepertinya udah diskenarioin sama Tuhan *pede amat ya guee.

Ya begitulah, banyak hal yang telah gue lewatin bersama angka tujuh, semoga sih sebuah pertanda yang  baik. Setujuh kan??

Bilang, Amiinnnn dooongg...



Wednesday, July 3, 2013

Saya

Siapa sih saya?

Loh saya ini siapa?

Kamu tahu siapa saya?

Atau jangan- jangan kamu adalah saya?

Ataukah sebaliknya, saya adalah kamu?

Sebenarnya yang aneh itu saya atau kamu?

Ahh kamu atau saya itu sama saja.

·        Nama saya CHOIRUL ANAM.
·        Orang BOJONEGORO yang hijrah ke JAKARTA sejak tahun 2008 silam.
·        Kuliah Hubungan Internasional di UI yang Negeri alias UIN Jakarta, tapi belum selesai.
·        Pernah nguli, jadi pembantu rumah tangga dan lain sebagainya (tapi itu bohongan dooang).
·        Suka mengaji (percaya nggak percaya itu urusan kalian).

Tentang masa kecil???
Emang perlu ya diulas disini??
Tapi kalau pada penasaran ya apa boleh buat...
Oke deh, gue ceritain.

Mulai dari mana yaa,,

Hemmmm....

Oke mulai dari makan- makan waktu pelajaran tataboga pas masih SD. Jadi setiap menjelang kelulusan, sekolahan gue itu ngadain yang namanya acara masak- memasak ala chef. Jadi kita siswa kelas 6 pada disuruh iuran duit, udah gitu disuruh bawa beras lagi dari rumah, satu orangnya satu gelas. Ada- ada aja emang guru SD itu...

Tiba- tiba gue terlempar ke SMP, tapi SMP gue SMP yang Islami coyy, alias MTS (Madrasah). Gue inget banget waktu acara wisuda kelas 3. Jadi waktu itu kan harus pake baju warna putih dan celana hitam, kalau bajunya sih gue punya tapi celana hitam gue nggak punya. Emak gue udah pontang –panting minjem tapi nggak ada yang pas buat gue.

“ahaaa...” tiba- tiba dikepala emak gue muncul bohlam lampu.
Dia buka lemari, dan mengeluarkan celana warna hitam.
“ahhh. Masak aku disuruh make celana emak... itu kan celana cewek maaakkkk..”
“nggak papa, dari pada nggak pake celana lho..”

Iyaa sihhh, dari pada gue kesekolah nggak pake celana kan lebih malu- maluin. Ya dengan terpaksa gue make celana emak gue yang ada renda- renda dan hiasan mutiara- mutiara gitu,,,, nggak usah dibayangin!!!!
Oke perjalanan hidup terus berlanjut,

Gue masuk SMA di pesantren, tiada kenangan yang paling mengharukan selain waktu awal- awal di pesantren. Biasanya masih dikelonin emak, sekarang gue harus sendirian, apa- apa sendiri deh pokoknya.
Sebenarnya ini memalukan, tapi nggak papa deh gue ceritain,
Jadi gue sering nangis gitu, kalau pas nangis milih kamar mandi sebagai tempat sembunyi. Pura- puranya sih mandi, padahal nangiss... huhuuu huuuu.

“woiiiii cepetan mandinya” tiba-tiba ada yang teriak- teriak diluar.

Oke sekian aja ceritanyaa..

Kalau masih butuh informasi lebih lanjut follow aja @choirulll, jangan hubungi dokter, itu sesattt!!!!


Puisi Coba- Coba

TIKUS GOT

Crotttttt.... !!!!!

Ahhhh,,  Shiitttt Mannnn!!!!

Lagi- lagi gue harus menyaksikan pembunuhan keji dan tak beradab itu.
Tubuhnya gepeng terlindas ban mobil,
Ususnya berhamburan saling berebut untuk keluar,
Darahnya mengalir muncrat membasahi jalanan aspal,

Malang sekali nasibmu,
Tak seorangpun sudi mengurus bangkaimu,
Jangankan memandikan dan mengkafani, melemparmu kesemak- semak saja orang enggan melakukannya.

Ohhh tikus got,
Maafkan kaumku yang sudah menjadikanmu tak bernilai.


TENTANG SI KUNING

Hari ini si kuning ngambek,
Dia tak seperti biasanya yang selalu ingin menghirup oksigen dipagi hari,
Namun aku harus memaksanya untuk keluar. Iya, harus memaksanya.
Aku tak mau dia menjadi sampah yang membusuk didalam,

Hemmmmm...

Perlu sedikit tenaga dan keringat serta kernyitan didahi untuk memaksanya keluar.
Ah, apa mungkin ini karena ulah tukang nasi goreng semalem?
Nasi goreng itu terlalu pedas,

Buktinya ketika si kuning keluar, dia meninggalkan rasa panas di lobang itu.
Tapi tak apalah,

Lega.....

Byuurrrr... Byurrr.... (siram sikuning dengan air).

Sekian,,

Gimana menn, puisi buatan gue??


Saturday, June 29, 2013

Karakter Dosen Berdasarkan Zodiak #Part 1

Kalau biasanya zodiak itu hanya ngebahas persoalan antara cowok dan cewek (ya biasanya cinta- cintaan gitu), maka kali ini gue bakal ngebahas zodiak dari sudut pandang yang berbeda. Gimana tuh maksudnya? Gue akan ngebahas tentang karakter dosen berdasarkan zodiak nya. Ini akan sangat berguna bagi mahasiswa- mahasiswa dalam menentukan pilihan mereka, terlebih dalam memilih dosen pembimbing SKRIPSI. Penting banget ini untuk disimak, jangan sampai salah pilih yaaa.... Kalau salah pilih nanti 
skripsinya jadi lama lho.

Jadi simak ya ramalan karakter dosen berdasarkan zodiak berikut ini!! Semoga bermanfaat.

Ø  Capricon

Dosen dengan zodiak capricon ini recomended banget lhoo.. soalnya biasanya mereka adalah pendengar yang baik dan paling jago dalam memberikan saran dibanding zodiak- zodiak yang lainnya, saran yang mereka berikan biasanya sangat logis dan tidak memihak.

Dosen dengan zodiak capricon juga terkenal sebagai dosen yang suka menolong dan dermawan banget, jadi nanti kalau kaian lagi bimbingan, manfaatin aja untuk curhat kalau lagi nggak punya duit, siapa tahu kan ntar ditransferin duit sama mereka (tapi hati- hati juga, takutnya ntar jadi uang gratifikasi).

Jadi kan enak banget tuh kalau kalian bimbingan dengan dosen model kayak gini, pasti nanti kalian akan banyak diuntungkan.

Warna fafvorit dari dosen capricon adalah hijau, dan mereka adalah orang yang suka pada hal- hal yang berbau seni. Monggo deh dicoba!!

Ø  Aquarius

Dosen aquarius biasanya cenderung agresif, mereka berdarah panas, jadi terkadang suka melakukan apapun yang mungkin nggak kalian duga sebelumnya. Jadi kalau kalian bimbingan skripsi sama dosen yang berzodiak aquarius maka siap- siap aja buat nyiapin kesabaran yang ekstra. Ya siapa tahu kan dia mendadak ngerubah judul skripsi lo, soalnya dosen dengan zodiak aquarius cenderung memiliki pemikiran yang lebih kreatif dan menggebu- gebu. Sabarr yaa...

Akan tetapi dosen dengan zodiak aquarius adalah dosen yang cepat move on, jadi mereka nggak bakal lama- lama berkutat dalam masalah yang itu- itu, lumayanlah mungkin bisa menularkan energi cepat move on-nya kalau saja suatu ketika kalian- kalian baru putus dari pacar.

Mereka biasanya memiliki perasaan yang sensitif, so ya selain bersabar kalian juga harus ekstra hati- hati dalam bersikap padanya. Saran gue sih lebih baik jangan pilih dosen dengan zodiak aquarius. Rempoonggg...

Ø  Pisces

Nah kalau dosen dengan zodiak pisces ini mungkin lebih tidak recomended lagi untuk dijadika dosen pembimbing, kenapa? Karena mereka biasanya tergolong sebagai orang yang senang berfikir, dan terkadang mereka tidak dapat memahami sebuah persoalan secara mudah. Jadi sebenarnya masalahnya sih sepele tapi si doi itu malah menjadikannya seperti drama, jadinya ya panjang dan mendramatisir.

Sebenernya mereka ini adalah orang yang baik, akan tetapi mungkin agak sedikit malas. Dan yang lebih perlu dicatat adalah mereka ini akan sangat agresif ketika marah. Jadi dipikir- pikir lagi yaa... hehe.


Untuk sementara cukup tiga dulu karakter dosen yang  gue ulas, kelanjutannya ditunggu ya..  

Wednesday, June 26, 2013

Indonesia Masuk Piala Dunia? Why Not.

Tim Nasioanal (Timnas) Indonesia berlaga di Piala Dunia bagi sebagian orang adalah ibarat ‘mimpi disiang bolong’, eh tunggu dulu kenapa ketika menggambarkan tentang sesuatu yang nggak mungkin dicapai itu harus dengan istilah mimpi disiang bolong, emang apa yang salah, bisa aja kan mimpi siang- siang kalau emang lagi tidur siang, gue juga sering kok mimpi siang- siang pas lagi tidur siang. Jadi perlu diklarifikasi tuh istilah ‘mimpi disiang bolong’, karena udah nggak relevan, dikira mimpi datengnya hanya malem hari doang apa.

Iya, balik lagi kepersoalan. Timnas Indonesia masuk piala dunia itu selalu dianggap mustahil bagi kebanyakan orang. akan tetapi bagi gue nggak juga tuh.. Semua bisa diatur kok, masak sih? iya, berikut  gue bikin tips- tips kece nih buat Timnas Indonesia agar bisa masuk digelaran piala dunia.

Apa aja tuh tipsnya?

1. Naturalisasi Wonder Kid

Apa sih naturalisasi? Naturalisasi adalah penetapan warga asing menjadi warga negara kita (Indonesia). Nah, kegiatan ini sekarang lagi boming- bomingnya nih ditubuh timnas Indonesia. Ada beberapa orang yang telah dinaturalisasi Indonesia untuk bisa memperkuat timnas, diantaranya ada Irfan Bachdim, Cristian Gonzales, Kim Kurniawan, Greg Nowkolo dan yang terbaru ada Sergio Van Dijk. Terus wonder kid apaan? Wonder itu artinya cetar membahana, Kid artinya anak- anak. Jadi wonder kid adalah anak- anak yang cetar membahana dalam bermain bola, dan diprediksi punya masa depan yang bagus nantinya.  

Pertanyaan gue, kenapa harus mereka- ereka ini yang dinaturalisasi, kenapa nggak nyari yang lebih berpotensial aja? Gue kalau lagi maen Footbal manager (FM) tuh pasti nyari pemain- pemain yang berlabel sebagai wonder kid untuk memperkuat tim yang sedang gue latih.

Kenapa Indonesia nggak merekrut wonder kid juga? Menurut gue wonder kid memiliki masa depan yang lebih cerah. Bukan malah menaturalisasi pemain- pemain asing yang udah uzur. Cristian Gonzales udah melalang buana sejak muda di Indonesia dan selalu jadi bintang, ehh baru dinaturalisasi ketika sudah tua, begitu juga dengan Greg dan Van Dijk.

Tolong buat pihak- pihak yang berwenang dipikirkan dulu kalau mau menaturalisasi pemain asing biar nggak sia- sia. Perbanyak scout- scout buat memantau bakat- bakat para wonder kid.
Coba kalau Neymar dari keci dinaturalisasi  Indonesia, pasti deh gue yakin Indonesia bisa juara piala konfederasi. hahaha

2. Pindah Benua

Asia meskipun kayaknya belum pernah menelurkan juara piala dunia, akan tetapi banyak negara- negara yang jauh lebih tangguh dari Indonesia, contohnya ya ada Jepang dan Korea yang merupakan langganan peserta piala dunia dari Asia. Sangat berat bagi Indonesia untuk melampaui mereka ini, belum lagi ditambah dengan Australia, Arab Saudi dan lain sebagaianya.

Nah oleh karena itu, alangkah baiknya kalau Indonesia pindah benua saja, karena kalau tetap di Asia maka kemungkinan untuk bisa berlaga di Piala Dunia sangatlah kecil (atau mungkin nggak ada), nabi Muhammad aja pindah ke Madinah agar Islam bisa berkembang. Terus harus pindah kemana dong?

Gue sih punya saran pindah ke Oceania aja, loh kenapa? Ya kan kalau di Oceania paling lawan terberatnya Tahiti doang, bisa kali mah diatur buat menang. Katanya pemain Tahiti kan isinya itu ada yang tukang kebon, ada yang pemanjat kelapa dan lain- lain, itu katanya lhoo... gue nggak tau yang sebenarnya.

Alasan kedua gue nyaranin Indonesia pindah ke Oceania adalah karena sebenarnya Indonesia ini masuk dalam jangkauan Oceania, cek aja di wikipedia tentang daftar negara- negara Oceania, pasti ada Indonesianya.

3.  Galakkan Suporter

Maksudnya apa galakkan Suporter? Ya siapa sih yang nggak kenal dengan ke-galak-kan suporter- suporter Indonesia. Bonek pasti berseteru dengan Aremania dan The Jack, The Jack pasti berseteru dengan Viking, tapi anehnya antara Aremania dan the Jack kok nggak ikutan musuhan juga ya, malah sok- sok-an bersahabat. Nanggung itu mah, sekalian bantai aja (maaf , agak sedikit profokatif haha).

Nah, akhirnya gue nemuin ide. Jadi nanti pas lagi ada penyisihan piala dunia zona Asia, suruh aja suporter- suporter Indonesia menjegat pemain- pemain asing yang akan bertandang ke Indonesia. Tapi nge-jegatnya harus dengan cara yang profesional, jangan sampai kayak kasus Bus Persib yang katanya diserang sama suporter Persija. Pokoknya harus main rapi, bikin seolah- olah kalau tim lawan emang sengaja nggak dateng, jadi biar mereka kena WO dan Indonesia dinyatakan menang. Caranya gimana? Ya itu terserah agan- agan semua deh gimana baiknya.


Oke sekian tips- tips kece yang bisa gue buat untuk Tim Nasional Indonesia. Semoga bermanfaat, dan suatu hari nanti harapan kita agar Timnas mampu masuk ke ajang piala dunia bisa terkabul. Aminnn....

Tuesday, June 25, 2013

Sevel Syariah


Emang ada?” *sambil mengernyitkan dahi,  pertanyaan itu mungkin jadi sesuatu yang pertama kali keluar dari mulut kalian- kalian ketika mendengar kata Sevel Syariah.

Atau jangan- jangan malah nggak tau ‘sevel’ itu apa? sevel itu Sevel Eleven, itu lho tempat nongkrong yang kayak indomart tapi ada wi-fi gratisnya.

Trus maksudnya ‘Sevel Syariah’ apa?

Syariah biasanya kan kaitannya sama yang halal- halal dan islami gitu.
Nah, kemaren gue kan ke sevel nih. Lagi ada yang ngajakin nongkrong gitu ceritanya. Terus temen gue nyari- nyari tuh yang namanya ‘bir’ (minuman beralkohol), eehh ternyata nggak ada, padahal kalau di sevel- sevel lain kan pasti ada.

Abis itu cewek- ceweknya yang nongkrong juga syariah semua, maksudnya? Iya pada pake mukena semua (jilbab maksud gue).

Terus pas udah sekitar jam 2-an pagi malah dateng segerombolan laskar pemuda ber-sarung, abis sholat tahajud kali ya, makanya pake sarung gituu...

Jual miras enggak, ceweknya berjilbab semua, cowoknya juga ada yang bersarung. Bener- bener syariah dehhh...

Recomended banget deh buat kalian para penggila syariah, lumayan kan ada tongkrongan syariah yang gaul.  

Emang tempatnya dimana sih?

Ya, dimana lagi kalau bukan di sevel yang deket kampus Universitas Islam Negeri Jakarta.


Ilustrasi Gambar : https://twitter.com/sevelUIN

Monday, June 24, 2013

Belajar Pakai Kondom

septianwarwer.wordpress.com

Kondom mungkin bagi sebagian orang masih dianggap sebagai hal yang tabu, dan kalau bisa nggak usah diomongin didepan umum. Seakan- akan ngomong tentang kondom itu sama seperti ngomongin tentang alat kelamin, padahal kan jelas- jelas beda, mana ada alat kelamin yang dijual di indomaret seharga 12 ribuan, sedangkan kondom kan dijual dimana aja kadang harga 10 ribu isinya udah dapet tiga.

Gue sendiri tahu tentang kondom juga baru- baru aja, soalnya kalau ada iklan di TV yang negebahas tentang kondom pasti isi iklannya orang maen bola atau bahkan cewek- cowok lagi boncengan naik motor vespa, lah gue kan semakin bingung, sebenernya kondom itu bola atau motor vespa sih?.

Kalau nggak salah gue mulai kenal bentuk kondom itu pas masih kuliah semester enam. Jadi ceritanya waktu itu gue ngekos sama temen, nah temen gue ini udah agak dewasa (kalau gue kan waktu itu masih ABG). Sewaktu kita lagi rame- rame ngumpul di kosan nonton TV, tiba- tiba dia keluar dari kamar mandi dan ngelemparin sesuatu.

“Hayoo lhooo....” begitu teriaknya waktu ngelemparin benda itu. Sontak semua orang jadi kaget karena benda yang dilempar itu sangat aneh. Bentuknya menyerupai benda tumpul, segede pisang tapi isinya air.

Nah, berawal dari peristiwa itulah gue akhirnya tau ‘the real kondom’, jadi benda yang dilemparin tadi adalah kondom (mungkin kondom bekas dia) yang diisi dengan air. Bayangin deh, kayak uler tapi berukuran pendek, abis itu ‘ginjur- ginjur’ karena berisi air dan elastis.

Kemaren gue abis mengikuti pembekalan sebagai relawan dari Yayasan Aids Indonesia (YAIDS) yang berkantor di Hotel Menara peninsula, di daerah Slipi. Dari pembekalan ini gue dapet beberapa pelajaran mengenai “the real kondom”. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1.  Macam-  Macam Kondom.

Macam- macam kondom yang gue maksud disini bukannya macem- macem merk kondom. Akan tetapi pengklasifikasian pada siapa pemakai kondomnya. Selama ini gue taunya kondom itu hanya berlaku untuk cowok doang, soalnya yang dijual, di iklanin dan dibagiin hanyalah kondom cowok. Tapi ternyata ada juga kondom yang buat cewek, dan bentuknya unik banget kayak serokan yang buat nangkep ikan.
Jadi dalam hal ini kondom ada dua, yaitu kondom untuk cowok dan juga kondom untuk cewek., dan bentuknya itu berbeda- beda. Jadi nggak perlu lagi rebutan siapa yang harus memakai kondom, karena sudah ada jatahnya masing- masing, dan nggak bisa tuker- tukeran.

Berikut adalah bentuk dari yang namanya kondom untuk perempuan, kalau bentuk kondom untuk cowok kan udah pada tahu, jadi nggak perlu diposting.
joglonet.wordpress.com

2. Cara Pakai Kondom

Gue disini diajarin juga cara makai kondom yang bener (tentu dengan tujuan yang bener pula). Diajarin mulai dari cara nyobek bungkusnya, disobeknya dengan cara menyamping agar jangan sampai isinya (baca:kondom) tidak ikutan kesobek alias harus pake perasaan (harus ya pake perasaan?). Langkah selanjutnya cara masangnya juga harus bener, jadi pas masang, ujung kondom yang berbentuk kayak kuncup itu harus ditekan agar nggak terisi dengan udara, tujuannya adalah agar ketika nanti ketika sperma keluar kondom tidak pecah gara- gara berebutan lahan dengan udara (begitu kata mbak-nya). Nah kalau udah masuk tinggal ditarik aja terus sampe ujung, ‘inget harus sampe pangkal yaa!! Soalnya kalau setengah- setangah nanti tetap berbahaya kalau ada penyakit menularnya.

Selain itu mbaknya juga berpesan “kalau abis ejakulasi (ejakulasi apaan sih?) maka cepet- cepet ditarik ya, soalnya biasanya penis kan ukurannya mengecil abis ejakulasi, takut copot didalem” begitu kata mbaknya. Gue jadi ngebayangin, kalau beneran copot didalem nanti ngambilnya gimana ya? Hehe.

Apapun kondomnya dan berapapun harganya, pesen gue sih jangan sampai disalah gunakan saja (tau kan maksud gue?). Kalau abis make juga jangan dibuang sembarangan, jangan dibuang diselokan nanti bisa meyumbat saluran air.


Tuesday, June 18, 2013

Kucing- Kucingan Dengan Pispot


Ada yang tau “pispot” itu apa? Pispot adalah tempat untuk kencing, tentunya bukan sembarang tempat ya. Bukan berarti lo kencing dibawah pohon terus nama pohonnya berubah jadi pohon pispot. Pispot adalah semacam bejana (gaya banget bahasanya) yang biasanya terbuat dari keramik. Kalau lo sedang ke toilet kampus atau Mall yang cowok biasanya kan ada tuh tempat khusus buat kencing (biasanya tersedia dalam posisi berdiri), nah itulah yang namanya pispot.

Model dari pispot ini memang bermacam- macam, ada yang biasa- biasa aja dengan fitur pencetan tombol dibagian atas untuk ngeluarin air. Ada juga yang udah modern banget dengan tekhnologi tinggi, pispot yang seperti ini biasanya udah nggak pake pencetan tombol buat ngeluarin airnya alias udah pake sensor, jadi ntar airnya keluar secara otomatis.

Nah, semakin hari semakin banyak toilet Mall atau kampus yang udah pake pispot berteknologi canggih tersebut. dan itu sangat membuat gue jengkel dan gondok banget. Kenapa? Pispot yang canggih itu kan ngeluarin airnya kan setelah kita pergi. Selama kita masih berdiri tegak didepannya nggak bakalan mau dia ngeluarin air barang setetes juga. Lah gue kan butuh air itu buat nyuci ‘barang’ gue, kalau nggak gue cuci ntar kan jadi najis, kalau najis kan gue nggak bisa sholat, belum lagi gue harus repot- repot nyucinya nanti.

Jadi pispot tersebut dilengkapi sensor otomatis, dan jika dia masih mendeteksi laki- laki berdiri tegak dihadapannya dia nggak bakalan mau ngeluarin air, nah kalau kita udah pergi taruhlah setengah meter dari pispot tersebut, barulah airnya mau mengucur. Entah mau dijadiin negara macam apa ini Indonesia, mau nggak mau setiap orang yang kencing disitu kan jadi nggak ngebersihin ‘barangnya’, alias langsung aja masuk ke celana dalam lagi. sudah barang tentu kuman- kuman bakalan nempel dicelana dalamnya, bayangin aja semakin sering dia kencing maka semakin numpuk tuh kumannya, siap- siap aja penyakit ikutan nimbrung.

Akhirnya gue nemuin solusi agar tetep bisa membersihkan ‘barang’ gue meskipun sedang pakai pispot dengan teknologi canggih itu. Mau tau nggak gimana caranya?

Jadi ide ini muncul berawal dari kerisihan gue abis kencing tapi nggak dibersihin pake air, rasanya itu nggak nyaman banget. Berasa gimanaa gituu... nah, akhirnya gue nemuin ide jitu nan cemerlang. Gue kucing- kucingan sama tuh pispot. Maksudanya gimana? Jadi abis gue selesai buang air kecil langsung aja gue tengok kanan- tengok kiri, berharap sepi nggak ada orang. nah setelah gue pastiin aman lalu gue ambil dua langkah mundur kebelakang dengan harap- harap cemas, posisinya kan ‘barang’ gue belum masuk sangkarnya, cuma gue tutupin pake tangan. Kalau ada yang ngelihat kan tengsin banget gue.

Setelah gue mundur dua langkah pasti nggak lama pispot langsung ngeluarin airnya, maka dengan langkah seribu gue langsung menyambut tuh air, jangan sampai sensornya tuh pispot mendeteksi kedatangan gue dan mendadak menghentikan air yang keluar, jadi harus ekstra cepat. Legaa banget rasanyaa kalau udah dicuci... nggak perlu risih lagi hahha.

Meskipun ide gue ini agak konyol dan sangat bodoh, tapi nggak papa dari pada gue harus merasa nggak nyaman karena abis kencing tapi ‘barangnya’ nggak dicuci hehehe.




Monday, June 17, 2013

Operasi Plastik Tejo

Disebuah kamar sempit dengan ukuran 3x4 meter. Suara sesenggukan terdengar begitu nyaring, tisu- tisu berserakan, bekas usapan air mata.

Tejo, laki- laki 23 tahun dan seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Lagi- lagi dia harus kembali meratapi nasibnya sebagai laki- laki yang memiliki wajah kurang ganteng, mungkin lebih tepatnya memang tidak ganteng sama sekali.

Kisah ini bermula ketika disebuah sore hari yang terang dan indah di situ gintung, ketika tejo sedang jalan- jalan sore dengan si karyo (motor bebek kesayangannya). Sambil bersiul- siul, melihat- lihat sekeliling situ gintung, si tejo berfantasi menikmati angin sepoi- sepoi yang membuat sejuk suasana.

Brakkkkkk...”

Si karyo menabrak pohon, dan tejo terlihat berkaca- kaca, air matanya perlahan demi perlahan membasahi pipinya

Gerangan apa yang terjadi?

Samar- samar di ujung kejauhan sana terlihat seorang gadis dengan kunciran dua pita dirambutnya sedang berjalan mesra dengan seorang pria yang tinggi, putih dan terlihat atletis. Iya, dia adalah mimin, pacar tejo yang sedang berjalan entah sama siapa.

Bagi tejo, mimin adalah satu- satunya orang yang selalu menyemangati tejo, dan yang lebih penting miminlah satu- satunya makhluk di planet ini yang mengakui kalau tejo adalah laki- laki yang ganteng. Hemmm, emaknya tejo aja nggak pernah mengakui kalau tejo itu lelaki ganteng, bahkan emaknya kalau ditanya tetangga tentang tejo, selalu bilang kayak gini.

“si tejo itu ya gitu, ibarat kata kalau saya lagi panen itu gagal panen gara- gara hama wereng. Dan werengnya ya si tejo itu”

Dengan tertaih- tatih tejo pun kembali menaiki karyo, motor kesayangannya tersebut. Dia sangat terpukul dan lelehan air mata masih terus mengalir.

#sampai rumah

Setelah ngandangin si Karyo, dengan tertaih- tatih dan sesenggukan tejo masuk rumah.

“kenapa lu?” tanya ibunya.

Tejo tak bergeming, dia ngeloyor pergi masuk ke kamar.

huuuuu huhuuuu huuuu...”

Begitulah suara yang keluar dar mulut karyo, terdengar sangat nyaring. Dia terus berfikir dengan keras, siapa sebenarnya laki- laki yang dilihatnya sedang berjalan dengan mimin tadi, ribuan pertanyaan menggelayuti pikirannya.

Apakah mimin sudah tak melihat kegantengan lagi dimuka gue?

Apakah dia sudah kecantol dengan laki- laki ganteng itu?

Apakah mimin sudah menghianati cinta gue?

Tiba- tiba,

“Gladuukkk,,,,”

Tejo, jatuh tersungkur kelantai,

#Ilham datang

Ilham ini yang dimaksud bukan ilham manusia, tapi ilham yg wahyu eh kok sama aja? Maksud gue ilham itu semacam pencerahan.

Samar- samar tejo berusaha bangkit dari lantai dan berusaha duduk di kursi sebelah tempat tidurnya.
“okee, gue harus move on. Banyak jalan untuk ke Roma. Berarti banyak jalan untuk menjadi ganteng.”

Tejo berfikir bahwa dia harus jadi ganteng, dia nggak mau disebut penyebab  gagal panen emaknya, dia nggak mau disebut hama wereng, dia juga nggak mau mimin gadis yang dicintainya jatuh kepelukan orang lain.

“gue harus menyusun rencana spektakuler” begitu tekad tejo.

Dia mulai googling dan searching segala macem tentang tips- tips agar bisa menjadi ganteng.
Pertama, dia ke dukun! Mbah Marno, seorang dukun tersohor di kampung sebelah yang katanya bisa mengabulkan segala permintaan orang (muluk- muluk banget kayaknya).

“selamat malam mbah”
“iya malem juga, apa tujuan anda kesini?”
anuu mbah, saya pengen ganteng.. bisa nggak?”
“hahahaha, coba lihat mukamu” mbah tejo mengamati sekat demi sekat muka tejo.
“woalahhh mukamu ini abstrak sekali yaa.. “
“Jadi gimana mbah? Bisa nggak?”
“loh ya bisa dong, apa yang nggak bisa sama mbah marno... “
“tapi kalau boleh tau, muka mbah marno kok nggak ganteng yaa? Emang nggak bisa ngedukunin mukanya sendiri?”

Seketika mbah tejo langsung berang, disemprotkannya air liur ke muka tejo. Dan ngumpat- ngumpat nyuruh tejo keluar dari rumahnya, karena merasa tersinggung dengan omongan tejo.

“ah, dukun macam apa itu, bikin mukanya sendiri ganteng aja nggak bisa. Ini semprotan ludah di muka gue bisa semakin membuat muka gue berantakan nih,,,”

Karena kedukun gagal, akhirnya dia mau nggak mau harus pake planing ke dua.

“iya, gue harus operasi plastik...” tekad tejo dalam hati,

Brangggkkk...”

Celengan berbentuk ayam- ayaman milik tejo langsung pecah berhamburan.

“lumayan lah ada 75 ribu”

Kemudian dia berencana menjual karyo, lumayan untuk tambahan modal operasi plastiknya.
Iya, akhirya karyo di jual ke pakhaji. Dan setelah merasa memiliki uang yang cukup diapun tak sabar untuk segera berangkat operasi plastik.

#Puskesmas

“emak, tejo minta restunya mak”
“emang lu mau kemana jo?”
“tejo mau operasi plastik mak”
“operasi plastik apaan?”
“udah deh mak, nggak usah bawel..”

Tejo pun langsung menyalami emaknya dan segera berangkat. Sedangkan emaknya masih ternga- nga bingung operasi plastik itu apaan.

“bapak tejo..” suara recepsionist memanggil tejo.
“iya mbak..”
“silahkan bapak menuju ruangan sebelah”

Tejo pun dengan semangat melangkah bak deru dalam debu menuju ruangan yang ditunjukan oleh recepsionist.

“selamat siang dok” sapa tejo.
“iya selamat siang, ada yang bisa saya bantu pak? Apa keluhan bapak?”
“begini dok, emmm gimana yaa.. “
“tenang pak, saya sebagai dokter bisa jaga rahasia pasien kok”
“beginii pak” dengan ragu- ragu tejo akhirnya mengungkapkan keinginannya.
nganuu pak, saya ini pengen operasi plastik”
“maksudnya operasi plastik apaan ya?”
“saya pengen jadi ganteng pak,”

Dengan memegang tangan dokter, tejo menjelaskan kronologis kisah pahit hidupnya karena menyandang orang tidak ganteng.

“maaf bapak, disini kan puskesmas, jadi nggak bisa operasi plastik. Kalau bapak pengen operasi plastik ya ke Korea saja”

Perkataan sang dokter bak petir yang menyambar telinga tejo. Seketika tejo pun langsung lemes lunglai dan kursi yang didudukinya tiba- tiba tak mampu menahan beban tubuh tejo.

Brukkkk,,,,”

#kembali ke alam nyata.

Ternyata tamparan emak tejo mampu membangunkan tejo dari pingsannya. Iya, tadi tejo pingsan akibat jatuh gelundung dari tempat tidurnya.

“lu kenapa jo? Ngigo- ngigo nggak jelas, bilang mau operasi plastik segala. Ini ada si mimim”

Dengan masih bingung dan bengong si tejo berusaha untuk sadar. Ternyata sedari tadi dia hanya bermimpi. 

Di lihatnya mimin sedang berdiri di depannya.

“mimin, lo nggak usah cari laki- laiki lain yang lebih ganteng dari gue. Gue bakal buktiiin kalau gue bisa lebih ganteng dari laki- laki itu”
“maksud bang tejo apa?”
“iya, gue bakal ngebuktiin ke lo kalau gue bisa lebih ganteng dari laki- laki yang lo ajak jalan- jalan ke situ gintung kemaren”
ckckckckck” mimin ketawa.
“camkan omongan gue min, gue bakal operasi plasti biar lebih ganteng. Gue janji min...”
“abang jangan salah paham, itu bukan siapa- siapa bang. Itu sodara mimin dari kampung, dia lagi liburan kejakarta. Jadi abang nggak perlu operasi plastik segala, bagi mimin meskipun kata emak abang kayak hama wereng tapi bagi mimin abang tetep ganteng kok kayak Siwon ”
“Apa min? Kliwon? Kliwon yang monyetnya si Buta dari Goa Hantu?” Muka tejo berhamburan semakin berantakan.
“hahaha bukan kliwon abang, tapi Siwon yang artis Korea itu lho..”


Tejo hanya tersenyum- senyum mendengar ucapan mimin. Niatnya untuk operasi plastik pun mulai sirna. 

Tuesday, June 11, 2013

Adu GULAT kakek 70 tahun VS Balita 3 tahun


Seorang kakek renta 70 tahun bertanding gulat melawan seorang balita 7 tahun, siapa ya yang bakalan menang?

Jadi tadi pagi sekitar jam 7 pagi gue ngelihat seorang kakek yang berumur sekitar 70an, udah ompong dan keriput melanda diseluruh bagian tubuhnya. Si kakek ini sedang berolah raga didepan kontrakan gue, gerakan olahraganya itu lho nggak nguawati bangeettt.. pengen berlari tapi kaki sudah nggak kuat berlari, pengen meliuk- liuk tapi otot udah nggak bisa dibuat meliuk. Akhirnya Cuma sesekali mengepakan tangannya kayak burung yang sedang mengepak- ngepakan sayapnya mau terbang.

Jadi teorinya begini, gue berfikir kalau sebenarnya kekuatan seroang kakek yang umurnya udah lanjut itu nggak lebih dari kekuatan seorang bocah yang berumur 3 tahun, kekuatan otot mereka pasti sama aja, jalan kadang tak lancar (kakek- kakek kadang perlu tongkat untuk menopang tubuhnya kala berjalan, sedangkan bocah 3 tahun biasanya masih dipegangin emaknya kalau jalan), sering jatuh- jatuh karena tak kuat menyangga beban beratnya tubuh (kalau bocah 3 tahun jatuh paling ya nangis doang, tapi kalau kakek 70 tahun jatuh bisa berabe itu dikemudian hari), susah untuk melakukan hal- hal yang agak ekstrem (mana ada kakek 70 tahun atau balita nguli, manggul karung beras 50 kilo gram).


Nah, berarti kesimpulannya kekuatan mereka berimbang kan ya? Jadi kalau ada pertandingan gulat antara kakek umur 70 tahun dengan bocah umur 3 tahun itu masih fair kan ya? Kalian bakal dukung siapa? Hahahah.  

Monday, June 10, 2013

Senyum Calon Sarjana Sosial


Gue masih inget banget, waktu jaman baru kenal facebook, sekitar tahun 2008an. Saat itu kebetulan banget gue juga baru saja lulus SMA dan masuk perguruan tinggi. waktu tahun segituan time line di akun facebook gue pasti isinya kangen- kangenan, bukan hanya kangen sama pacar aja, tapi juga kangen- kangenan sama temen- temen sekolah yang sekarang udah terpisahkan oleh jarak dan waktu. Kayak gue, gue harus terbang dan mendarat mulus di Jakarta, sedangkan gue dulunya sekolah di Jombang, Jawa timur.

Ditahun kedua dan ketiga gue kuliah, time line di akun facebook gue udah memulai membincangkan sesuatu yang baru, keluhan tugas kuliah, becandaan dengan teman- teman baru (teman kuliah), organisasi dan kisah- kisah cinta lokasi. Pada saat ini kangen- kangenan sama temen lama juga masih ada akan tetapi porsinya sudah mulai berkurang.

Ditahun ke empat, time line di akun facebook gue udah mulai ramai membicarakan tentang tugas akhir, atau yang biasa dikenal dengan skripsi. Pada saat- saat ini ditime line gue banyak muncul curhatan- curhatan tentang susahnya ngerjain skripsi, curhatan tentang dosen pembimbing skripsi yang katanya killer dan bawel atau minta bantuan buat cari data ini dan itu. Gue hanya tersenyum dan sesekali mengomentari curhatan- curhatan mereka itu.

Saat yang paling menjengkelkan adalah disaat akhir tahun ke empat, sudah banyak yang upload poto wisuda bareng keluarganya dengan background semacam lemari dengan buku yang tertata dibelakangnya. Mereka seakan- akan ingin memamerkan foto- foto mereka yang tengah memakai toga tersebut. Pada waktu itu gue juga masih hanya bisa tersenyum dan sesekali mengucakpan selamat kepada mereka temen- temen gue yang udah memperoleh gelar sarjana.

Waktu pun berjalan terus, dan memasuki tahun ke lima. Sudah tidak ada lagi curhatan kangen- kangenan tentang teman sekolah, tidak ada lagi curhatan tentang tugas kuliah ataupun skripsi, poto orang memakai toga juga sudah jarang atau bahkan hampir tidak bermunculan lagi. Yang ada biasanya undangan dalam sebuah event. Iya, tidak lain tidak bukan adalah undangan event pernikahan. Oke selamat ya, semoga diberikan kemudahan dan menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah. Lagi lagi gue pun hanya bisa tersenyum, sambil sesekali melirik onggokan kertas dengan tulisan mengenaskan di covernyaDiajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)”.

Terimakasih buat senyum anda.



Sunday, June 9, 2013

Jadilah Jomblo Kece


Jomblo itu artinya sendiri, alias belum punya pacar. Iya benar begitu kan ya? Sebagian orang enggan untuk menyandang ststus sebagai jomblo, mereka berfikir bahwa jomblo itu nggak enak, mungkin juga bisa dibilang kudet.

Akan tetapi bagi gue sendiri (bukan berarti gue jomblo ya) menjadi jomblo itu nggak berarti hidup jadi nggak enak. Menurut gue justru menjadi jomblo adalah sebuah pilihan hidup yang amazing banget. Kok bisa begitu?

Pertama, kita nggak perlu mengenal yang namanya malem minggu. Karena kalau malem minggu sudah jelas jalanan macet, taman- taman jadi penuh pengamen, uang siap- siap keluar dari dompet hanya untuk nonton bioskop atau makan bareng pacar. Kalau jomblo kan tinggal pencet tombol on pada remote control TV atau kalau nggak gitu online dehh.. lebih enjoy kayaknya.

Kedua, nggak bakalan ada yang ganggu kita kalau lagi maen game. Enak- enak maen game tiba- tiba telpon bunyi ada sms minta dijemput, kira- kira pilih yang mana? Lanjut maen game atau jemput pacar? Kalau jomblo ya tentu nggak bakalan ada yang minta jemput, tapi kalau yang nggak jomblo ya tetap jemput pacar dengan hati dongkol, bener nggak sih? hehe.

Itu adalah sebagian dari keuntungan- keuntungan menjadi jomblo.

Nah, sekedar tambahan dari gue alangkah baiknya bagi yang masih jomblo, saat ini adalah moment yang paling tepat untuk meningkatkan kualitas diri, kenapa begitu? Ya, jadilah jomblo yang kece. Jadi jangan sampai jadi jomblo karena ditolak mulu, akan tetapi jadilah jomblo yang nolak mulu alias jomblo kece. Caranya gimana?

Pertama, pumpung belum ada yang gangguin waktu kita, alangkah baiknya kalau waktu kita diisi dengan hal- hal yang sangat bermanfaat, contohnya sering- seringlah ke perpustakaan untuk baca buku, tentu lo bakalan jadi pinter karena sering baca buku. Siapa sih sekarang yang nggak mau sama orang pinter?

Kedua,  rajin- rajinlah mendekatkan diri kepada sang kuasa, jadilah pribadi yang rajin beribadah. Kata khotib pas khutbah jum’at di masjid deket kos-an gue “orang yang sholat lima waktu itu layaknya orang yang mandi lima kali dalam sehari”, lo bayangin aja mandi lima kali sehari, pasti kerak- kerak yang selama ini menutupi kegantengan/ kecantikan lo pada luntur, hingga akhirnya muka lo jadi lebih berseri- seri. Siapa coba yang nggak tertarik sama orang kayak gini?

Ketiga, belajarlah jadi orang yang cool, menyandang status sebagai jomblo bukan berarti kita lantas mengobral cinta ke semua orang, biasanya yang cowok- cowok suka siul- siul godain cewek, atau yang cewek pada caper minta digodain. Itu hal- hal yang seharusnya dijauhi oleh para jomblo. Karena hal itu akan mengurangi nilai pribadi kita. Ya nggak???

Ya kurang lebih begitulah ngemeng- ngemeng gue tentang jomblo kece, semoga bermanfaat.


Saturday, June 8, 2013

Ngompolin Celana


Dulu pas masih kecil, waktu ngambek apa yang biasanya kalian lakuin? Gue yakin semuanya pasti bakalan nangis. Nah, agar nangis itu berhenti biasanya kalian minta apa atau dikasih apa? mungkin ada yang disuap tete’ ibunya langsung diem, ada juga yang dikasih permen aja udah langsung diem (murahan amat nih orang, dikasih permen aja udah luluh, biasanya orang kayak gini nanti mudah disuapnya hahaha).

Tapi dalam hal ini gue memiliki kelakuan yang agak nyimpang, kata emak dan tetangga- tetangga gue, dulu gue kalau  nangis itu susah banget didieminnya. Bahkan kata mereka nangis gue itu bisa nggak berhenti sehari semalem (gue nggak tau ini bener atau nggak, tapi gue iyain aja), kata mereka juga, kadang nangis gue itu bisa memicu pertengkaran didalem rumah. Disuap pake apapun nggak mempan, masalahnya mereka nggak pernah nyoba nyuap gue pake uang miliaran rupiah sih, kalau suapnya banyak kayak gitu kan gue bisa mempertimbangkan mau diem atau nggak, lha wong suapnya paling juga tete’ emak gue, kalau nggak gitu dibujuk- bujuk pake mainan, ya nggak ngepek (ala orang sunda).

Nah karena penasaran akhirnya gue melakukan berbagai investigasi  untuk mencari tahu hal apa yang sebenarnya bisa membuat tangisan gue berhenti. Gue menyusuri jalanan, setapak demi setapak tak peduli hujan badai dan terik matahari yang sangat menyengat membakar kulit gue yang putih dan mulus karena selalu mandi pake sabun kecantikan, lohhh??? (lebay banget yaaa...). Dari informasi yang gue dapet dari emak gue, bapak gue, embah gue, tetangga- tetangga gue dan tentu saja ingetan gue, diketahui bahwasanya gue emang nggak ngaruh dibujuk pake apapun.  Akhirnya solusi terakkhir dari emak gue adalah mengacuhkan gue yang sedang meraung- raung itu, digeletakin aja sendirian dilantai sambil guling- guling.

Sebenarnya waktu itu seinget gue sih sebenernya  gue juga udah capek nangis dan udah nggak ada alasan lagi apa yang gue tangisin, akan tetapi karena gengsi aja akhirnya gue lanjutin nangisnya.

Dan satu- satunya pertanda bahwa nangis gue akan segera berhenti menurut mereka adalah kalau gue sudah ngompolin celana gue, dan gue juga inget banget kejadian itu. Jadi setiap gue nangis itu pasti akan diakhiri dengan ompolan di celana gue, gue juga masih bingung kenapa dulu gue ngelakuin itu? Ada yang bisa bantu ngejawab? Gue masih inget banget, dulu gue kalau nangis selalu guling- guling dilantai sampai kecapek-an, nah pasti abis itu langsung mengamil posisi didekat pintu, dan seakan- akan gue pengen mengeluarkan segala kekesalan gue, akhirnya gue ompolon deh tuh celana. Dan parahnya ini kejadian terjadi setiap gue nangis, bukan hanya sekali atau dua kali. Setiap nangis pasti diakhiri dengan ompolan di celana.


Gue coba buka- buka primbon jawa, siapa tahu dijelaskan sebenarnya kebiasaan ngompolin celana pas nangis itu pertanda apa, akan tetapi hasilnya sia- sia. Bagi kalian yang memiliki informasi tentang arti dari kebiasaan itu mohon di infokan ke gue yaa,,, Pilssss