Tuesday, November 12, 2013

Kakak Kelas Itu Selalu Jahat?

Segerombolan pemuda tanggung berjumlah sekitar enam sampai tujuh orang tengah duduk asyik dipojokan halaman samping sevel. waktu itu sekitar pukul 11: 00 malam. asap rokok terlihat mengepul diatas rambut- rambut mereka. Sesekali mereka menenggak bir botol merk 'Bintang', sambil ngobrolin obrolan pemuda- pemuda tanggung diusianya, tau kan? ya apalagi kalau bukan masalah cewek, motor dan tongkrongan mereka sehari- hari.

Akan tetapi, ada hal unik dari pembicaraan mereka yang mungkin agak menarik untuk sedikit banyak dikuping. Sebenarnya bukan sesuatu yang baru, akan tetapi sesuatu yang mungkin karena saking lamanya dan terjadi berulang- ulang jadi semakin menarik untuk selalu dibahas. Ya ini adalah teori 'anggur', buka anggur buah ya, akan tetapi anggur fermentasi, alias anggur minuman. semakin lama 'anggur' itu disimpan, maka konon rasanya akan semakin dahsyat.

"Dimana- mana kakak kelas itu pasti jahat yaa..."
"Iya tuh, bangkee banget mereka. Sok banget deh mentang- mentang kakak kelas..."

Kurang lebih itu perkataan yang terlontar bersamaan dengan kebulan asap yang keluar dari mulut mereka. Bibir mereka terlihat mulai menghitam akibat terbakar oleh panasnya batang rokok yang setiap hari mereka hisap.

Senioritas, sebuah hukum alam yang mungkin tidak akan pernah dapat dielakan lagi. Yang lebih lama, yang lebih tua pada umumnya memiliki posisi yang lebih strategis. betul nggak? ada yang bilang itu salah? berarti dia nggak pernah ikut yang namanya Masa Orientasi Siswa (MOS), atau OSPEK.

Dan senior itu sebagian besar pasti diidentikan dengan sosok yang sok merintah, sok bijak dan sok - sok yang lainnya, atau bisa disimpulkan dengan kata yang lebih sederhana yaitu 'kakak Kelas Itu Jahat". ya, kata sederhana itu sedikit banyak merupakan modifikasi dari perkataan yang terlontar dari bibir hitam pemuda- pemuda tanggung yang sedang ngobrolin kakak kelasnya itu. 

Thursday, November 7, 2013

Kucing - Kucing 'Tante'

Sevel veteran sekitar pukul 3 pagi. 4 laki- laki setengah baya, ya mungkin umurnya rata- rata 30an, menggandeng seorang wanita yang dari jauh nampak menarik untuk diperhatikan.
Dengan sepatu hak tinggi dan baju yang agak sedikit terbuka, membuat mata berlomba- lomba untuk meliriknya, terlebih diiringi oleh 4 orang laki- laki, semakin membuat kesan... yaaa begitulah.

Suara tawa sang wanita itu dari jauh sudah terdengar nyaring, dan terdengar seperti orang yang terpengaruh alkohol.Mungkin alkohol dari tempat sebelah. Disamping sevel terdapat semacam tempat karaoke yang live music, mungkin dia tadi datang dari situ.

Setelah semakin dekat, ternyata banyak mata yang tertipu.

"Itu panggilannya 'tante serpong', soalnya rumahnya di Serpong sana.. Suaminya katanya lagi diluar negeri" ucap security sevel yang mencoba menjelaskan jati diri wanita yang tengah dikelilingi 4 lelaki itu.

Oh, ternyata dia tante- tante kesepian. Suaminya apa kabar ya?

Huhh, dasar tante, semua orang dipanggil dengan sebutan sayang. Termasuk gue, yang kebetulan berada tidak jauh dari tempatnya duduknya.

Bahkan tadi sempat- sempatnya dia ngegodain kasir sevel.
"sayang sevel ini tutupnya jam berapa? "
"kita 24 jam kok"
"oh, twenty four hours yaa.. Nggak ngantuk emang?"
"Hehehe"
"ihhh kok ketawa sih, daripada begadang beginian mending kamu temenin aku aja say..."

Kasir dan karyawan lainnya hanya bengong dan terlihat seperti menahan ketawa, mungkin mereka berfikir ini nenek- nenek ganjen banget!!!!

Waktu pun terus berjalan, tante dan rombongan sedang ketawa- ketiwi sambil sesekali menenggak bir bintang. Terlihat kucing 3 serangkai sedang mondar- mandir, loh kok tiga serangkai? Iya, jumlahnya ada 3 ekor.

"eh sayy, tangkepin satu dong kucingnya, lucu banget tau kaya macan"
"ini itu kucing liar," jawab salah satu laki - laki dalam rombongannya.

Rupanya hasrat si tante akan kucing sangatlah tinggi, selain maaf kucing garong, ternyata kucing beneran juga membuatnya merengek- rengek. Spontan dia melirik ke arahku, gue yang memang sendirian pun jadi grogi, ku coba lihat kanan dan kiri memang tak ada orang lain, iya dia pasti sedang memandang gue.

"sayaaang, tangkepin dong kucing itu.. Aku kasih 100ribu deh kalo bisa nangkep"

Si tante itu merengek dan bola matanya tepat menuju kearahku. Gue menunjuk hidungku sendiri, berusaha meyakinkan kalau panggilan sayang tadi memang ditujukan kepada gue, tante pun mengangguk mengisyaratkan kalau memang benar gue yang dituju.

Susah memang menangkap kucing liar itu, gue yang sebenarnya setengah hati buat nurutin kemauan tante pun berlagak mencoba menangkap kucing itu, namun selalu gagal.

Hahhh adzan subuh sayup- sayup terdengar, sekarang bukan hanya gue yang berusaha nangkep kucing itu, karyawan sevel pun turut mencoba peruntungan, lumayan 100 ribu. Gue sedari tadi hanya berpura- pura menangkap saja, kalau kucing mendekat ya gue coba untuk menangkapnya.

Tak lama berselang, kucing 100 ribu  pun tertangkap. Meskipun harus mengorbankan tangan karyawan sevel yang tadi menangkapnya akibat kena cakar.

Si tante pun sangat senang, dan menyodorkan selembar uang 100 ribuan kepada karyawan sevel itu. Selamat ya tante, setelah puas bermain - main dengan para lelaki kucing garonh, kini tante juga bisa bermain dengan kucing beneran.