Monday, June 17, 2013

Operasi Plastik Tejo

Disebuah kamar sempit dengan ukuran 3x4 meter. Suara sesenggukan terdengar begitu nyaring, tisu- tisu berserakan, bekas usapan air mata.

Tejo, laki- laki 23 tahun dan seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Lagi- lagi dia harus kembali meratapi nasibnya sebagai laki- laki yang memiliki wajah kurang ganteng, mungkin lebih tepatnya memang tidak ganteng sama sekali.

Kisah ini bermula ketika disebuah sore hari yang terang dan indah di situ gintung, ketika tejo sedang jalan- jalan sore dengan si karyo (motor bebek kesayangannya). Sambil bersiul- siul, melihat- lihat sekeliling situ gintung, si tejo berfantasi menikmati angin sepoi- sepoi yang membuat sejuk suasana.

Brakkkkkk...”

Si karyo menabrak pohon, dan tejo terlihat berkaca- kaca, air matanya perlahan demi perlahan membasahi pipinya

Gerangan apa yang terjadi?

Samar- samar di ujung kejauhan sana terlihat seorang gadis dengan kunciran dua pita dirambutnya sedang berjalan mesra dengan seorang pria yang tinggi, putih dan terlihat atletis. Iya, dia adalah mimin, pacar tejo yang sedang berjalan entah sama siapa.

Bagi tejo, mimin adalah satu- satunya orang yang selalu menyemangati tejo, dan yang lebih penting miminlah satu- satunya makhluk di planet ini yang mengakui kalau tejo adalah laki- laki yang ganteng. Hemmm, emaknya tejo aja nggak pernah mengakui kalau tejo itu lelaki ganteng, bahkan emaknya kalau ditanya tetangga tentang tejo, selalu bilang kayak gini.

“si tejo itu ya gitu, ibarat kata kalau saya lagi panen itu gagal panen gara- gara hama wereng. Dan werengnya ya si tejo itu”

Dengan tertaih- tatih tejo pun kembali menaiki karyo, motor kesayangannya tersebut. Dia sangat terpukul dan lelehan air mata masih terus mengalir.

#sampai rumah

Setelah ngandangin si Karyo, dengan tertaih- tatih dan sesenggukan tejo masuk rumah.

“kenapa lu?” tanya ibunya.

Tejo tak bergeming, dia ngeloyor pergi masuk ke kamar.

huuuuu huhuuuu huuuu...”

Begitulah suara yang keluar dar mulut karyo, terdengar sangat nyaring. Dia terus berfikir dengan keras, siapa sebenarnya laki- laki yang dilihatnya sedang berjalan dengan mimin tadi, ribuan pertanyaan menggelayuti pikirannya.

Apakah mimin sudah tak melihat kegantengan lagi dimuka gue?

Apakah dia sudah kecantol dengan laki- laki ganteng itu?

Apakah mimin sudah menghianati cinta gue?

Tiba- tiba,

“Gladuukkk,,,,”

Tejo, jatuh tersungkur kelantai,

#Ilham datang

Ilham ini yang dimaksud bukan ilham manusia, tapi ilham yg wahyu eh kok sama aja? Maksud gue ilham itu semacam pencerahan.

Samar- samar tejo berusaha bangkit dari lantai dan berusaha duduk di kursi sebelah tempat tidurnya.
“okee, gue harus move on. Banyak jalan untuk ke Roma. Berarti banyak jalan untuk menjadi ganteng.”

Tejo berfikir bahwa dia harus jadi ganteng, dia nggak mau disebut penyebab  gagal panen emaknya, dia nggak mau disebut hama wereng, dia juga nggak mau mimin gadis yang dicintainya jatuh kepelukan orang lain.

“gue harus menyusun rencana spektakuler” begitu tekad tejo.

Dia mulai googling dan searching segala macem tentang tips- tips agar bisa menjadi ganteng.
Pertama, dia ke dukun! Mbah Marno, seorang dukun tersohor di kampung sebelah yang katanya bisa mengabulkan segala permintaan orang (muluk- muluk banget kayaknya).

“selamat malam mbah”
“iya malem juga, apa tujuan anda kesini?”
anuu mbah, saya pengen ganteng.. bisa nggak?”
“hahahaha, coba lihat mukamu” mbah tejo mengamati sekat demi sekat muka tejo.
“woalahhh mukamu ini abstrak sekali yaa.. “
“Jadi gimana mbah? Bisa nggak?”
“loh ya bisa dong, apa yang nggak bisa sama mbah marno... “
“tapi kalau boleh tau, muka mbah marno kok nggak ganteng yaa? Emang nggak bisa ngedukunin mukanya sendiri?”

Seketika mbah tejo langsung berang, disemprotkannya air liur ke muka tejo. Dan ngumpat- ngumpat nyuruh tejo keluar dari rumahnya, karena merasa tersinggung dengan omongan tejo.

“ah, dukun macam apa itu, bikin mukanya sendiri ganteng aja nggak bisa. Ini semprotan ludah di muka gue bisa semakin membuat muka gue berantakan nih,,,”

Karena kedukun gagal, akhirnya dia mau nggak mau harus pake planing ke dua.

“iya, gue harus operasi plastik...” tekad tejo dalam hati,

Brangggkkk...”

Celengan berbentuk ayam- ayaman milik tejo langsung pecah berhamburan.

“lumayan lah ada 75 ribu”

Kemudian dia berencana menjual karyo, lumayan untuk tambahan modal operasi plastiknya.
Iya, akhirya karyo di jual ke pakhaji. Dan setelah merasa memiliki uang yang cukup diapun tak sabar untuk segera berangkat operasi plastik.

#Puskesmas

“emak, tejo minta restunya mak”
“emang lu mau kemana jo?”
“tejo mau operasi plastik mak”
“operasi plastik apaan?”
“udah deh mak, nggak usah bawel..”

Tejo pun langsung menyalami emaknya dan segera berangkat. Sedangkan emaknya masih ternga- nga bingung operasi plastik itu apaan.

“bapak tejo..” suara recepsionist memanggil tejo.
“iya mbak..”
“silahkan bapak menuju ruangan sebelah”

Tejo pun dengan semangat melangkah bak deru dalam debu menuju ruangan yang ditunjukan oleh recepsionist.

“selamat siang dok” sapa tejo.
“iya selamat siang, ada yang bisa saya bantu pak? Apa keluhan bapak?”
“begini dok, emmm gimana yaa.. “
“tenang pak, saya sebagai dokter bisa jaga rahasia pasien kok”
“beginii pak” dengan ragu- ragu tejo akhirnya mengungkapkan keinginannya.
nganuu pak, saya ini pengen operasi plastik”
“maksudnya operasi plastik apaan ya?”
“saya pengen jadi ganteng pak,”

Dengan memegang tangan dokter, tejo menjelaskan kronologis kisah pahit hidupnya karena menyandang orang tidak ganteng.

“maaf bapak, disini kan puskesmas, jadi nggak bisa operasi plastik. Kalau bapak pengen operasi plastik ya ke Korea saja”

Perkataan sang dokter bak petir yang menyambar telinga tejo. Seketika tejo pun langsung lemes lunglai dan kursi yang didudukinya tiba- tiba tak mampu menahan beban tubuh tejo.

Brukkkk,,,,”

#kembali ke alam nyata.

Ternyata tamparan emak tejo mampu membangunkan tejo dari pingsannya. Iya, tadi tejo pingsan akibat jatuh gelundung dari tempat tidurnya.

“lu kenapa jo? Ngigo- ngigo nggak jelas, bilang mau operasi plastik segala. Ini ada si mimim”

Dengan masih bingung dan bengong si tejo berusaha untuk sadar. Ternyata sedari tadi dia hanya bermimpi. 

Di lihatnya mimin sedang berdiri di depannya.

“mimin, lo nggak usah cari laki- laiki lain yang lebih ganteng dari gue. Gue bakal buktiiin kalau gue bisa lebih ganteng dari laki- laki itu”
“maksud bang tejo apa?”
“iya, gue bakal ngebuktiin ke lo kalau gue bisa lebih ganteng dari laki- laki yang lo ajak jalan- jalan ke situ gintung kemaren”
ckckckckck” mimin ketawa.
“camkan omongan gue min, gue bakal operasi plasti biar lebih ganteng. Gue janji min...”
“abang jangan salah paham, itu bukan siapa- siapa bang. Itu sodara mimin dari kampung, dia lagi liburan kejakarta. Jadi abang nggak perlu operasi plastik segala, bagi mimin meskipun kata emak abang kayak hama wereng tapi bagi mimin abang tetep ganteng kok kayak Siwon ”
“Apa min? Kliwon? Kliwon yang monyetnya si Buta dari Goa Hantu?” Muka tejo berhamburan semakin berantakan.
“hahaha bukan kliwon abang, tapi Siwon yang artis Korea itu lho..”


Tejo hanya tersenyum- senyum mendengar ucapan mimin. Niatnya untuk operasi plastik pun mulai sirna. 

No comments:

Post a Comment