Saturday, June 11, 2016

Kang Siomay Daging Babi, Masuk Surga

Suatu sore,

Pulang kerja di hari pertama bulan ramadhan, seperti hari biasanya disekitaran lapangan basket dekat kost-kostan banyak pedagang makanan, ada bakso, ada batagor, ada siomay, dan ada-ada yang lainnya.

Bukan karena ingin makan siomay atau juga karena lapar, akan tetapi lebih karena ketukan sosial hati nurani, sekian banyaknya penjual disitu semuanya terlihat sibuk meladeni pembeli. Namun, kesibukan itu tidak dialami oleh penjual siomay, bukan hanya hari ini, tapi hampir setiap sore kang somay itu hanya duduk melihat kesibukan teman-temannya yang sibuk meladeni pembelinya. 

Saya pun akhirnya berinisiatif untuk membeli siomay itu itung-itung buat buka puasa juga. Seketika kang somay langsung beranjak dari duduknya, dengan senyuman penuh semangat dia bertanya "Siomay mas?" "Iya pak... bungkus ya..".

Bukannya langsung membungkus siomay nya tapi si kang siomay malah sibuk ngelihatin pembelinya ini dari atas sampai ke bawah, "Mas, siomaynya ini beda..." tiba-tiba dia bilang begitu. "maksunya pak?" "siomaynya ada babinya.. maaf ya mas, beli batagor saja", cukup kaget sih.

Ada dua hal yang membuat saya kaget,
1. Setelah dia bilang siomay yang dia jual mengandung babi, buru- buru dia menyarankan untuk membeli batagor saja. Ilmu servicenya luar biasa dia tidak mau membuat pembelinya kecewa, jadi dia kasih alternatif untuk membeli batagor, yang notabenenya masih agak sejenis. Dari sisi ekonomi, dia menjaga jangan sampai uang yang sudah hampir saya keluarkan untuk membeli siomay itu masuk kekantong lagi, cara biar uang saya tidak masuk kantong lagi dan perputaran ekonomi tetap berputar adalah ya dengan cara saya tetap menggunakan uang saya untuk membeli sesuatu sore itu.

2. Ditengah hiruk pikuk kehidupan yang semakin membingungkan, ternyata masih ada orang yang jujur dengan apa yang dia jual. Bukannya niat menuduh, tapi jujur saja kalau kita akan menjual sesuatu pasti sebisa mungkin kita menutup- nutupi apa kekurangan atau cacat barang yang akan kita jual. Bahkan banyak penjual bakso yang harus nunggu digrebek baru mengakui kalau bakso yang dia jual adalah terbuat dari daging tikus. Tapi si kang siomay itu tetap jujur meskipun sebenarnya saya pun nggak bakalan tahu itu mengandung babi atau tidak, karena tidak ada tulisan apapun yang memberi keterangan bahwa siomaynya mengandung babi. Harusnya kan dia jual saja, yang penting laku.

Saya tidak tahu si kang siomay itu beragama apa? Mungkin nggak dia masuk surga? Mungkin saja, itu semua kehendak Tuhannya.

No comments:

Post a Comment