1 Mei 2013
Tahukah kalian 1 Mei itu diperingati sebagai hari
apa????
Iyyaaa betuullll sekali jawabannya (Pura- pura kalian
udah jawab pertanyaan diatas) heuheuheu.
Bagi yang belum tahu atau lupa gue kasih tau dehhh,, 1
Mei itu diperingati sebagai Hari Buruh Dunia. jadi bukan hanya Kartini saja
yang mempunyai Hari, buruh juga punya...!!
Hari ini banyak demo di Jakarta, yang gue lihat di TV
sih sampai memenuhi jalan raya. Katanya jumlahnya sampai ratusan ribu orang.
Pasti banyak pabrik yang pada libur tuh hari ini gegara karyawannya lagi pada demo..
Selain diperingati sebagai hari buruh, 1 Mei juga
sering disebut dengan istilah “MayDay”, ada yang tahu arti kata “mayday”??
Yahhh jawabannya salahhh.. (pura- pura kalian udah
jawaban pertanyaan diatas, tapi jawabannya salah).
Gue kasih tau deh arti kata “mayday”. Jadi
konon katanya ‘MayDay’ ini sebenarnya berasal dari bahasa Perancis yaitu “m'aidez”
yang artinya ‘tolonglah saya’ (makanya para pilot atau nahkoda kapal kalau lagi
butuh pertolongan pada teriak ‘maydai’ ‘mayday’.
Oleh karena kesulitan dalam membacanya akhirnya kata ‘m'aidez’ diplesetin lidah jadi kata ‘mayday’.
Kurang lebih begitu.
Di hari yang disebut’ MayDay’ ini nasib gue juga sama dengan nasib
buruh- buruh yang sedang berdemonstrasi diberbagai sudut Jakarta. Para buruh
meneriakan kalimat ‘tolonglah saya’ (Mayday) dengan menaikan
kesejahteraan hidup saya atau dengan bahasa kasarnya ‘Naikin UMR nya lagi
dooong pakkk!!!’. Kurang lebih sih begitu perkiraan gue.
Begitu juga dengan yang gue alami hari ini,
Jadi ceritanya beini..
Hari ini, tepatnya diperbatesan Tanggerang Selatan dan
Jakarta (Ciputat) pada 1 Mei 2013. Jakarta dipagi hari terlihat cerah bahkan
sekitar pukul 09-00 wib panas matahari mulai menyengat. Akan tetapi seusai
adzan dzuhur keadaan mulai berubah menjadi gelap dan tak lama turunlah hujan
lebat, dan hujan ini lamaaa banget sampai tengah malem nggak reda- reda juga. Jadi
detail ceritanya begini...
Ketika hujan sudah turun...
Terjadi sebuah percakapan disebuah kamar kontrakan
disekitaran UIN Jakarta.
‘untung gue tadi udah makan’ kata gue ketika jam
menunjukan pukul 14:00 (waktu itu hujan belum juga menunjukan akan reda).
Hujan terus menerus tak berhenti sampai sekitar pukul
17:00, yang berubah hanyalah tensinya saja (kadang lebattt bangeettt trus
tiba- tiba menjadi gerimis rintik- rintik saja).
Tak terasa ketika menikmati hujan sambil nonton TV
tiba- tiba terdengar adzan maghrib dari masjid dekat kontrakan, waktu itu
sekitar pukul 18:00 dan hujan pun semakin deras.
‘Makan yookkkk...’ teriak temen gue yang dari tadi
asiiik on line.
Tak terasa persedian makanan diperut sudah menipis,
lapar pun terasa!!!
‘tungggu hujan reda dulu brooo....’ timpal gue yang
sedang menyelesaikan pertandingan demi pertandingan di game footbal manager.
Sejam, dua jam, tiga jam hujan pun tak kunjung reda...
Laperrr banget ini perutt.. maklum baru makan siang
doang tadi seharian, paginya moloorrr jadi nggak kebagian waktu buat sarapan.
Mau sarapan tapi nanggung karena udah siang yaudah akhirnya gue make teorinya
para begadangers (orang yang suka begadang) untuk
meniadakan istilah sarapan dalam hidupnya.
Ahh udah jam 10 malem nih, hujan belum selesai juga.
Perut udah ngasih warning terus lagi.. temen gue malah udah
pada terkapar , jalan pun tak mampu karena saking laparnya, mereka menggerogoti
kaki- kaki meja, daun – daun pintu lemari pun tak luput dari eratan mereka. Bahkan yang dari tadi on line malah lebih heroik lagi, dia searching gambar- gambar makanan enak, kemudian
dengan lahap dia melumat layar monitornya. Tembok- tembok kamar pun tak luput
dari keganasan mereka, dipecah- pecahkan tembok itu, kemudian mereka mencoba
melahap pecahan- pecahan tembok tersebut layaknya kerupuk. Hahaha lebay banget
yaaa... itu Cuma bohongan kok!!! Hihihihi.
Tapi yang jelas waktu itu kita seluruh penghuni
kontrakan kelaparan, akan tetapi tak mampu berbuat apa- apa. Hanya mampu
melongo didepan pintu nungguin hujan kapan reda agar bisa beli makan...
Karena hingga jam 11 malem hujan tak kunjung reda..
akhirnya semua penghuni kosan memutuskan untuk mengibarkan bendera putih sambil
teriak ‘mayday’ ‘mayday’ ‘mayday’ (tolonglah kamiii... tolonglah
kamiii... tolonglah kamiii....).. tolonglah kami yang sedang kelaparan
ini... hahahaha.
Tak lama kemudian sekitar hampir jam 12aan hujan pun
reda...
‘horeeee... makanlah kitaa...’
Ya begitulah pengalaman ‘mayday’ gue... kelaparan karena hujuan yang
tak kunjung reda.
Bagaimana dengan pengalaman ‘mayday’ kalian???
No comments:
Post a Comment