28 januari 2013
Ini hari pertama saya masuk dalam lingkungan jurnalis
profesional skala nasional, yaah Alhamdulillah setelah menjalani serangkaian
interview saya diterima untuk menjalani program magang jurnalis di detikcom. Sebuah
perusahaan media online yang tergabung dalam TransCorp. Ini bagi saya adalah
sebuah kesempatan berharga, karena tak setiap orang diberi kesempatan untuk
masuk disini.
Jurnalis adalah passion saya, berbekal pengalaman saya
memimpin sebuah majalah sekolah menjadi modal dasar untuk belajar lebih jauh
tentang dunia jurnalistik.
Pagi jam 10 saya datang ke kantor detikcom dikawasan warung
buncit Jaksel, bertemu dengan staff HRD nya yaitu mas nanang, supel dan sangat
ramah orangnya. Saya dijelaskan berbagai macam aturan sebagai seorang wartawan.
Dan diantara sekian banyak aturan yang paling membuat saya interest adalah pada
istilah “Jale” alias jatah lebaran. Seorang wartawan dilarang dan sangat
diharamkan untuk menerima amplop dalam bentuk apapun atau dikalangan karyawan
sering disebut “Jale” tersebut.
Well, waktu terus berjalan. Setelah dikenalkan oleh mas Nanang
kepada seluruh staff detikcom, saya dibawa menuju lantai 4, dapur redaksi dari
harian detik. Untuk satu bulan pertama saya ditempatkan dibagian Harian Detik, sekilas
tentang harian detik adalah bagian dari detikcom yang bekerja dalam bidang
koran/harian akan tetapi memiliki keunikan yaitu tidak perlu dicetak, lumayankan
papperless, harian detik ini berbentuk soft copy dalam file PDF dan terbit dua
kali dalam sehari. Bisa diakses melalui gadget.
Lingkungan kerjanya sangatlah nyaman, banyak ngerumpi
dipojok sana dan pojok sini, tentu ngrumpi untuk membicarakan berita apa yang
harus ditayangkan, bukan ngrumpiin tetangga. Lingkungan yang bagi saya
sangatlah Smart, semua informasi bertebaran disini, yang awalnya nggak ada
dipikiran kita bisa kita dapatkan disini. So this day is very nice for me, i
hope will always continue..